Jumat, 23 Maret 2012

Cara Keliru Makan Buah dan Sayur

Buah dan sayur segar merupakan makanan sehat yang dapat membantu Anda menjalankan diet secara tepat. Namun, jika cara mengonsumsi atau mengolahnya keliru, makanan sehat ini pun bisa menjadi musuh terselubung yang menggagalkan diet.

Buah
Pilihan tepat untuk mengganti konsumsi karbohidrat dengan buah-buahan saat Anda lapar di luar jam makan. Namun buah juga memiliki kadar gula yang tak sedikit, jika berlebihan bisa-bisa kalorinya melebihi porsi makan Anda. Apalagi jika makan buah ditemani dressing.

Gula, susu kental manis, atau mayones merupakan komponen pelengkap yang akan membuat buah menjadi musuh besar bagi diet Anda. Hati-hati, mereka seringkali menyelinap lewat makanan sehat seperti jus, salad, dan es buah. Batasi asupannya jika diet ingin berhasil.

Bagaimana pun, mengonsumsi makanan segar jauh lebih sehat dibanding dengan makanan yang telah diolah apalagi dikeringkan.

Sayur
Jangan merasa aman dulu saat sayur-sayuran menempati porsi yang lebih besar dibandingkan karbohidrat pada santap siang Anda. Sayuran yang sehat bisa menjadi bumerang jika mengandung kadar garam berlebih.

Meski tak berkalori, garam memiliki kontribusi besar dalam penambahan berat badan. Garam seringkali menjadi musuh yang "ngumpet" dalam olahan sayur-sayuran. Garam banyak terdapat dalam keju, kecap, penyedap rasa, dan makanan olahan.

Dalam Jurnal Progress in Cardiovascular Disease, kandungan natrium pada garam diyakini bisa meningkatkan cairan tubuh dan penimbunan lemak sehingga berat badan meningkat. Jika makanan terlalu tawar, pilihlah merica atau cabai bubuk sebagai pengganti garam.

Minggu, 11 Maret 2012

4 Keuntungan Olahraga Sore Hari

Olahraga pagi sering dianggap lebih efektif. Menurut para pakar kesehatan, olahraga pagi hari bisa meningkatkan metabolisme, sehingga mampu mengatur tubuh untuk membakar lebih banyak kalori sepanjang hari. Bahkan, saat Anda beristirahat pun tubuh masih membakar kalori. Selain itu, udara pagi masih bersih sehingga terasa lebih nyaman saat Anda berolahraga di luar ruangan.

Namun jika Anda bukan termasuk orang yang mudah bangun pagi, olahraga pada sore atau menjelang malam hari pun tak kalah efektif. Bahkan, ada empat keuntungan yang Anda dapatkan:

Anda lebih banyak memikirkan konsekuensi dari tindakan Anda. Sore hingga malam hari umumnya memang kerap diisi aktivitas seperti ngopi-ngopi atau makan bersama teman-teman, atau bersantai di depan TV. Namun ketika Anda merencanakan latihan sepulang kantor, aktivitas yang serba memanjakan diri tersebut akan berkurang. Anda pasti tak akan makan berlebihan sebelum berlatih aerobik atau yoga. Setelah latihan, Anda juga cenderung menjaga apa yang Anda makan, karena tak ingin semua upaya Anda untuk latihan menjadi sia-sia, kan?

Tidur lebih nyenyak. Jika Anda tergolong orang yang baru "hidup" menjelang malam, latihan olahraga akan membantu mengeluarkan energi pada puncak produktivitas Anda sepanjang hari. Setelah latihan, tubuh yang lelah membuat Anda cepat mengantuk. Hasilnya, Anda bisa tidur lebih pulas dan bangun dalam kondisi lebih segar.

Lebih mudah jadi kebiasaan. Banyak orang yang merasa terpaksa ketika harus bangun pagi untuk olahraga. Akibatnya, Anda sulit menjadikan olahraga pagi sebagai kebiasaan. Apalagi jika malam sebelumnya Anda baru begadang. Kalau memang ini yang terjadi, sudahlah, jangan dipaksa. Lebih baik, coba untuk olahraga pada sore hari. Anda tidak harus ke gym untuk olahraga sore. Anda bisa latihan sendiri di rumah, berenang di kolam renang di kompleks perumahan, jogging, bulutangkis, atau apa saja yang Anda sukai untuk membuat tubuh berkeringat.

Memulihkan diri dari stres sepanjang hari. Ini keuntungan yang paling utama. Bila sepanjang hari Anda sudah ditempa beban pekerjaan, stres karena hasil kerja Anda tidak memuaskan atasan, atau merasa pinggang dan punggung pegal karena duduk di depan komputer sepanjang, tak ada yang lebih melegakan ketimbang memulihkan diri melalui olahraga. Cukup latihan satu jam atau bahkan 30 menit, stres akan mereda dan membuat Anda mampu berpikir lebih jernih mengenai apa yang Anda alami sepanjang hari. Atau sebaliknya, Anda jadi mampu melupakan hal-hal yang menimbulkan stres. Tubuh yang lelah usai latihan, lagi-lagi membuat tidur Anda lebih nyenyak!

Kamis, 08 Maret 2012

Makanan yang Memicu Nafsu Makan

Saat Anda sedang diet, rasanya semua makanan jadi terlihat sangat menggoda. Sebelum diet Anda gagal total, cobalah untuk tidak langsung mencomot makanan-makanan tersebut dan menikmatinya sampai kenyang. Selain itu, pilih-pilih lagi makanan dan kudapan Anda, jangan-jangan ada di antaranya yang justru memicu timbulnya keinginan untuk makan lebih banyak.

1. Bumbu dan rempah-rempah
Beberapa jenis bumbu dan rempah terbukti bagus untuk kesehatan. Namun menyantap beberapa jenis bumbu dan rempah ini dalam makanan ternyata bisa menimbulkan rasa lapar. Misalnya kandungan mustard dalam masakan, yang ternyata bisa meningkatkan produksi air liur dan cairan pencernaan sebagai cara alami untuk merangsang nafsu makan, ketika sudah selesai makan. Selain itu kunyit, jahe, dan peterseli juga bisa merangsang nafsu makan.

2. Kurang konsumsi protein
Asupan protein dalam makanan bisa membantu menyampaikan sinyal rasa kenyang ke otak dan perut setelah makan. Menurut ahli holistik, Mark Hyman, MD, kurangnya konsumsi protein ternyata bisa menyebabkan rasa lapar muncul tiba-tiba, dan kecenderungan untuk ngemil. Menurut penelitian terbaru yang dilakukan terhadap beberapa relawan, orang yang mengonsumsi protein kurang dari 15 persen dari total kalori yang disantapnya akan merasa jauh lebih lapar dan lebih banyak ngemil dibandingkan dengan orang yang cukup mengonsumsi protein.

Dr Hyman mengungkapkan, sebaiknya Anda memenuhi kebutuhan protein saat sarapan. "Salah satu triknya adalah dengan makan makanan dengan protein tinggi saat sarapan, seperti telur rebus atau yogurt Yunani," tambahnya.

3. Gula dan garam berlebihan
Beberapa dekade terakhir, banyak produsen makanan menemukan bahwa manusia tak pernah puas untuk menyantap gula dan garam. Tak heran jika sekarang ini banyak terdapat makanan atau minuman instan yang rasanya sangat gurih, karena menggunakan gula dan garam yang berfungsi untuk meningkatkan rasa lapar.

Kandungan gula dalam saus pasta kemasan ternyata lebih banyak dibandingkan gula pada es krim vanila per porsinya. Sereal memiliki kandungan garam yang lebih banyak ketimbang kentang goreng. Ini semua membuat kita ingin makan lebih banyak. Analoginya, jika Anda sudah makan makanan manis, lebih enak jika dinetralisasi dengan makanan asin. Padahal, garam dan gula merupakan perangsang nafsu makan. Sebaiknya hindari makanan terlalu manis atau terlalu asin agar tidak terserang rasa lapar tiba-tiba.

4. Makanan rendah kalori
Makanan rendah lemak ternyata mengandung lebih banyak gula, karbohidrat, dan natrium untuk meningkatkan rasa. Namun, efeknya ternyata bisa memicu makan berlebihan. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Nutrition menunjukkan bahwa kandungan pemanis buatan dalam minuman diet juga dapat merangsang nafsu makan. Ingatlah bahwa tubuh juga tetap membutuhkan nutrisi tertentu dan lemak sehat, misalnya kalsium, dan omega-3 yang meningkatkan kesehatan jantung.

"Itulah mengapa sebabnya, saya selalu menyarankan untuk menyantap salad dengan saus dressing biasa dan bukan dressing rendah lemak. Karena, di dalam saus tersebut terdapat minyak sehat seperti zaitun atau minyak canola," ungkap ahli diet Carolanne Nelson. Untuk mengatasinya, konsumsi saja makanan yang biasa disantap, namun batasi porsinya agar tidak menjadi gemuk.


Sumber: Readers Digest